Sumber Bisnis untuk Wedding Entrepreneur

Kiat Bisnis : Relasi dengan Klien

10+ Pertanyaan yang Perlu Diajukan oleh Fotografer Pernikahan pada Klien

[[ 1619488800 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 14k kunjungan

Komunikasi juga merupakan bagian penting dari bisnis fotografi pernikahan. Ini membantu Anda membangun relasi dengan klien, juga membantu pekerjaan Anda sepanjang jalannya acara. Namun, hal ini dapat membingungkan karena seringkali ada masalah tertentu yang tidak Anda ketahui akan terjadi. Maka, sebelum hari besar klien Anda tiba, pastikan Anda sudah mendapatkan berbagai detail dan informasi yang dapat membantu kelancaran kerja Anda.

Berikut 10 pertanyaan untuk klien yang dapat membantu Anda!

1. Berapa budget Anda?

Anda tentu sering mendengar ini sebelumnya, namun mengetahui budget klien Anda memang penting. Jika klien setuju dengan biaya yang Anda tentukan, itu baik. Jika tidak, tentu lebih baik bernegosiasi sejak awal pertemuan. Pertimbangkan hasil akhir yang diminta, terutama jika klien meminta sesuatu yang tidak ada dalam paket yang Anda tawarkan. Jangan sampai membicarakan biaya saat acara berlangsung!

2. Berapa jumlah foto yang diharapkan?

Hal ini mungkin berhubungan dengan pertanyaan sebelumnya. Intinya Anda harus memastikan Anda dapat memenuhi ekspektasi klien, maka harus mengetahui harapan mereka tersebut. Jika Anda lebih memilih untuk mencantumkan ini pada paket, maka sertakan beberapa pilihan jumlah foto yang dapat Anda sediakan dengan harga yang ditentukan.

3. Siapa person in charge yang bisa dihubungi?

Entah maid of honor, best man, atau saudara dari pengantin, Anda perlu seseorang yang dapat dihubungi. Sang pasangan pengantin tentu akan fokus pada acara mereka, sedangkan wedding organizer mungkin terlalu sibuk mengatur jalannya acara. Minta klien Anda untun menentukan person in charge yang dapat Anda temui di hari pernikahan.

4. Siapa vendor lain yang terlibat?

Anda akan berkerja dengan berbagai vendor lain dan Anda pun akan mengambil foto dari hasil kerja mereka. Anda perlu tahu, misalnya, siapa yang membuat hidangan yang Anda foto. Ini akan diperlukan untuk memberi credit saat Anda mengunggah foto pernikahan di media sosial Anda, atau jika ada yang menanyakan. Selain itu, Anda perlu memperluas jangkauan Anda dalam industri pernikahan, dengan begini, para vendor lain mungkin saja merekomendasikan Anda.

5. Apa ekspektasi Anda?

Hal ini mencakup berbagai ekspektasi, seperti detail tertentu yang ingin difoto sampai nuansa apa yang ingin mereka ciptakan. Biasanya ada keinginan atau ekspektasi khusus yang dimiliki klien berdasarkan foto-foto pernikahan yang pernah mereka lihat sebelumnya. Mungkin klien ingin Anda memotret foto persiapan pernikahan, atau ingin berfoto sendiri, berkelompok, atau bahkan memiliki daftar pose yang ingin mereka lakukan. Dengan begini, pemotretan di hari H akan berjalan lebih lancar lagi!

6. Berapa jumlah tamu yang diundang?

Bersiap-siaplah untuk sebuah pernikahan berskala besar! Pernikahan besar bisa membutuhkan lebih banyak anggota dalam tim Anda, mungkin Anda pun butuh fotografer kedua. Jumlah tamu juga akan mempengaruhi cara Anda membagi waktu, terutama jika akan ada banyak foto berkelompok.

7. Bagaimana Anda berdua bertemu?

Selain untuk membangun komunikasi dan hubungan, pertanyaan ini juga memberi gambaran akan foto pernikahan yang diinginkan. Misalnya, apakah mereka pasangan romantis yang memiliki kisah emosional, atau mereka pasangan sederhana yang humoris? Ini membantu Anda menentukan nuansa apa yang diinginkan, entah itu elegan, candid, atau yang lainnya.

8. Tanyakan mengenai keluarga klien

Ini mungkin sedikit sulit, karena kesannya Anda menanyakan hal-hal pribadi. Namun, jangan sampai Anda terkejut dengan kehadiran orang-orang dalam sesi foto keluarga. Misalnya, klien Anda mungkin memiliki saudara-saudara tiri, atau tidak memiliki anggota keluarga selain ibunya. Jangan terjebak dalam situasi canggung! Tanyakan hal ini secara hati-hati, seperti dengan bertanya mengenai potret keluarga yang diinginkan.

9. Adakah peraturan tertentu dari venue?

Ketika Anda mengambil foto dalam gereja atau rumah ibadah, mungkin ada larangan untuk berdiri terlalu dekat dengan altar. Beberapa venue lain pun memiliki peraturannya sendiri, seperti aturan tentang penggunaan flash. Umumnya, Anda akan diberitahu hal ini pada hari H, namun tidak ada salahnya jika Anda ingin tahu terlebih dahulu. Jika klien belum tahu mengenai hal ini, maka Anda bisa mengingatkan agar mereka mengabari Anda secepat mungkin.

10. Mengapa memilih kami?

Sebelum atau setelah menyelesaikan detail mengenai hari H, Anda perlu menanyakan hal ini. Klien dapat menjawab karena kualitas atau gaya foto Anda, jika begitu, Anda pun tahu foto seperti apa yang mereka inginkan. Jika mereka menyinggung media sosial Anda, atau rekomendasi dari klien sebelumnya, berarti Anda dapat mempertahankan strategi marketing Anda yang baik.

Jika sesi yang akan dilakukan merupakan pre-wedding, tambahkan beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Adakah tempat-tempat yang bersejarah bagi Anda berdua?

Lokasi ini bisa mencakup tempat pertama kali klien bertemu pasangannya, tempat dilamar, maupun aktivitas lain yang sangat berkesan bagi klien. Walaupun tidak mesti melakukan pemotretan di tempat tersebut, namun lokasi-lokasi ini bisa menjadi referensi dalam membuat moodboard foto.

2. Apakah kesamaan kalian berdua? Adakah hobi atau ketertarikan yang sama?

Biasanya, pasangan klien dengan ketertarikan yang sama tidak akan menolak jika konsep pre-wedding mereka didasarkan atas kesamaan tersebut. Misalnya, keduanya sama-sama hobi traveling sehingga memilih lokasi-lokasi yang memperlihatkan landmark sebagai latar belakang.

3. Seperti apa gaya berpakaian yang Anda inginkan di dalam foto?

Ada pasangan yang ingin album foto pra-pernikahan benar-benar menampilkan karakter mereka sehari-hari, tetapi ada juga yang ingin tampil berbeda demi sebuah sesi foto yang spesial. Jika klien akan mengenakan jenis busana yang mereka belum terbiasa, jangan lupa untuk menginformasikan tantangan-tantangan dalam bergerak yang kemungkinan akan mereka hadapi ketika sesi pemotretan.

4. Apakah kalian memiliki referensi?

Tidak jarang klien datang kepada Anda karena menyukai karya-karya Anda sebelumnya dan terinspirasi untuk difoto dengan gaya yang mirip. Ada juga yang membawa referensi sendiri sehingga mempermudah Anda menggodok konsep pemotretan. Ketika klien membawa referensi dari luar, ingatkan jika Anda akan mengolahnya sesuai dengan gaya pemotretan khas Anda sendiri.

5. Bagaimana prosedur biaya akomodasi dan transportasi?

Untuk pemotretan di luar kota, jangan lupa memastikan sistem pembayaran yang akan Anda berlakukan kepada klien: apakah melalui reimbursement atau klien yang akan menanggung dan melakukan pembayaran kepada agen perjalanan/penginapan dari awal. Jika hanya dibutuhkan transportasi darat dalam kota untuk ke lokasi foto, sebaiknya tetap mempertimbangkan biaya konsumsi tim Anda. Biaya ini bisa langsung dibebankan di quotation sejak awal atau kesepakatan tersendiri jika klien akan langsung menanggung biaya konsumsi di tempat.

Walaupun Anda tetap akan memperoleh klien dari kemampuan memotret Anda, bukan berarti strategi bisnis ini tidak penting. Mendiskusikan hal-hal ini dengan klien akan membuat portfolio Anda tampak semakin baik. Anda pun membuktikan bahwa Anda pilihan fotografer pernikahan yang tepat.

Ikuti Percakapan
BACA [[blogCommentsCtrl.commentsMeta.total]] Komentar
[[ comment.createdAt | amDateFormat: 'll | HH:mm']]

[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]

[[ comment.content | extractEmoji ]]