Sumber Bisnis untuk Wedding Entrepreneur

Mengukur apakah bisnis wedding yang Anda jalankan perlu merekrut karyawan bukan dilihat dari load pekerjaan yang bertambah. Butuh kalkulasi dan persiapan yang tepat, karena ini adalah langkah vital untuk menciptakan pertumbuhan bisnis semakin optimal. Jadi jika Anda berpikir untuk merekrut karyawan baru, amati apakah 5 ciri berikut sedang dialami oleh bisnis Anda:

1. Anda merasa seperti "diburu" tumpukan pekerjaan.
   Sebagai pemilik bisnis wedding Anda mulai merasa banyak to do list atau daftar pekerjaan rutin yang tertinggal. Anda tentu sudah memiliki perhitungan satu proyek harus dikerjakan berapa lama, tapi belakangan semuanya terasa begitu menyita banyak waktu. Bahkan Anda dan tim harus lembur berhari-hari untuk menyelesaikannya. Ini bisa jadi pertanda kalau Anda butuh menambah orang baru di dalam tim. Bahasa sederhananya adalah Anda semakin merasa daftar pekerjaan semakin Panjang tapi jam kerja semakin pendek. Maka segera cari bantuan agar Anda tetap bisa menjaga kualitas pekerjaan kepada semua klien.
2. Pendapatan bisnis stagnan.
   Ingatlah bahwa bisnis wedding yang sedang Anda jalankan bukanlah hobi atau proyek senang-senang. Goal atau tujuan dari semua bisnis adalah mendatangkan uang. Jadi kalau pendapatan bisnis tidak berkembang alias stagnan, maka ini adalah ciri kalau bisnis Anda butuh merekrut karyawan baru. Loh kok malah merekrut karyawan? Yup, memiliki karyawan adalah investasi. Dengan begini Anda akan punya lebih banyak tenaga dan tangan untuk mengerjakan lebih banyak proyek dalam waktu yang efisien.
3. Waktu respon kepada klien semakin meningkat.
   Salah satu keunikan dari bisnis wedding adalah response time atau waktu tanggap klien yang sangat tinggi. Mengapa? Karena klien dari bisnis wedding memiliki kebutuhan untuk didengarkan dan diperhatikan yang begitu besar. Mereka tidak suka merasa diabaikan. Sebab targetnya adalah mewujudkan hari pernikahan yang sempurna. Ditambah lagi definisi klien pada bisnis wedding tidak hanya pada calon pengantin tapi juga vendor kreatif yang terlibat. Semuanya menuntut waktu tanggap yang cepat. Ini mengapa bisnis ini memiliki ketegangan yang tinggi. Persepsinya, semakin tanggap Anda dan tim dalam merespon kebutuhan komunikasi klien, maka ini adalah reputasi positif untuk bisnis. Jadi kalau Anda melihat mulai ada ketertinggalan dari sisi komunikasi dengan klien, mulailah untuk merekrut karyawan baru.
   
   
   
   
4. Anda keteteran dalam mengurus pembukuan, perpajakan dan penagihan.
   Bisnis yang semakin bertumbuh akan menuntut pengurusan keuangan yang semakin kompleks. Jadi agar bisnis wedding Anda tidak goyah ketika bertumbuh, pastikan segala urusan keuangan mulai dari logistik, manajemen klien, sales, perpajakan, sampai invoicing atau penagihan berjalan seirama. Karena menghitung angka-angka ini tidak sekadar memakan waktu tapi juga butuh ketelitian demi mencapai keseimbangan dalam memenuhi keinginan klien dan mencapai target bisnis. Jadi jangan ragu untuk merekrut karyawan baru jika ciri ini mulai Anda rasakan. Jangan tunda seminggu atau sebulan, karena bisnis yang sedang bertumbuh butuh "tangan" profesional.
5. Anda merindukan work-life balance.
   Work life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan keluarga. Targetnya adalah tidak menciptakan konflik antara tanggung jawab pekerjaan dengan kebutuhan menikmati kehidupan pribadi. Tapi apa mungkin? Apalagi di bisnis wedding pekerjaanya sangat menyita waktu, harus berpindah dari satu kota ke kota lain, atau bahkan dari satu negara ke negara lain. Bagaimana mungkin bisa menciptakan work-life balance? Ingatlah bahwa jika semua orang mengalaminya, bukan berarti Anda harus mengikutinya. Sebenarnya, sebagai pemilik bisnis, Anda hanya perlu meminta bantuan jika kondisi semakin tidak balance dalam kehidupan Anda. Jadi jangan ragu untuk meminta bantuan dengan menambahkan karyawan baru ke dalam tim. Ini bisa jadi tidak hanya membuat Anda sebagai pemilik bisnis jadi bisa fokus tapi juga membuat tim Anda semakin ringan dalam mengerjakan berbagai proyek.