5 Tip Untuk Menghadapi Ekspektasi dari Klien Anda
[[ 1509400800 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 7,612 kunjunganKita semua memiliki ekspektasi, bukan? Begitu juga di dalam industri pernikahan, klien memiliki ekpektasi tinggi terhadap produk dan layanan yang ditawarkan pada mereka. Didorong dengan gambar yang sempurna di media sosial seperti Instagram, ada tekanan untuk memberikan hasil terbaik sesuai keinginan klien untuk pernikahan mereka. Di sinilah Anda harus pandai menghadapi ekspektasi mereka sejak awal. Bukan hanya penting, tapi hal ini juga merupakan suatu keharusan.
Secara harfiah, mengendalikan ekspektasi klien akan membantu mereka untuk menentukan ekspektasi mereka terhadap pelayanan, keramahan, dan hasil akhir kerja Anda. Ini dimulai dari ketika klien melihat akun media sosial Anda, portofolio, dan interaksi awal hingga acara pernikahan selesai. Dengan begitu, Anda dapat menjalin hubungan baik yang bisa mencegah kekecewaan. Dan baiknya lagi, bisa membangun reputasi diantara para calon klien Anda.
Tanpa basa basi, baca di bawah ini 5 tip untuk menghadapi ekspektasi klien yang telah terbukti dan teruji oleh sebagian besar model bisnis namun tidak terbatas untuk vendor pernikahan..
1. Bersikap jujur & transparan
Mari berterus-terang, jika tujuan utama Anda adalah untuk menjual, maka lakukan itu saja. Namun jika Anda bertujuan untuk memberikan hasil terbaik untuk klien Anda, maka lakukan itu dengan bersikap jujur dan transparan tentang hal-hal yang bisa Anda lakukan dan yang tidak. Di saat bertemu klien potensial, jika mereka meminta sesuatu yang bukan keahlian Anda, jangan ragu untuk menolaknya. Jangan menjanjikan klien bahwa Anda bisa memenuhi permintaan mereka yang bukan keahlian Anda. Karena jika hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, Anda akan mendapatkan penilaian yang buruk.
Selanjutnya, hindari bersikap tidak jujur jika Anda telah melakukan kesalahan saat memenuhi permintaan klien maka. Lebih baik menangani kesalahan seperti profesional, untuk itu bersikap jujur, minta maaf dan segera laksanakan plan B. Klien Anda akan mengerti alasan Anda jika Anda berkata jujur. Kejujuran adalah langkah yang paling tepat!
2. 'Under-promise, but over-deliver'
Pernyataan di atas harus diperhatikan! Sama dengan bersikap jujur, Anda bisa membuat klien kecewa jika Anda tidak bisa memberikan hasil yang sesuai dengan keinginan mereka. Seperti istilah, 'Jangan memberikan janji jika tidak bisa ditepati'. Sebagai gantinya, Anda bisa menambahkan detail yang lebih spesial di setiap permintaan klien Anda.
Contohnya, Anda adalah vendor undangan, klien Anda menginginkan karikatur wajah mereka di undangan tersebut. Walau Anda mahir dalam ilustrasi namun, itu bukan keahlian Anda. Jangan janjikan mereka jika Anda bisa membuat karikatur yang sempurna, melainkan katakan "Saya akan coba yang terbaik". Dengan dorongan untuk memuaskan klien, Anda belajar bagaimana membuat karikatur dan et voilĂ , Anda membuat klien Anda senang dengan memenuhi kebutuhan mereka! Usaha yang Anda lakukan, yang membuat Anda berhasil.
3. Antisipasi kebutuhan klien sebelum mereka membutuhkannya
Selanjutnya, bersikap proaktif. Bayangkan betapa terkesannya klien Anda saat Anda telah menyiapkan kebutuhan mereka sebelum mereka tahu mereka membutuhkannya. Misalnya, Anda seorang dekorator pernikahan, pernikahan klien Anda akan diadakan dengan setting outdoor dan itu terjadi di saat musim hujan. Anda menyarankan klien bahwa mereka akan membutuhkan tenda vinyl transparan untuk acara tersebut. Namun, jika klien Anda tetap memilih setting terbuka, maka disarankan untuk menyiapkan payung bagi para tamu. Anda telah mengikuti permintaan mereka dan tentu saja mereka berterima kasih atas inisiatif Anda.
4. Pertahankan komunikasi yang konsisten
Lakukan komunikasi yang jelas, ringkas, dan secara rutin dengan klien Anda hingga hari pernikahan tiba. Ini bisa dilakukan melalui telepon atau meeting untuk membahas perkembangan pekerjaan Anda untuk memberikan rasa aman bagi calon pengantin. Jika ada perubahan, pastikan untuk menjelaskan apa hal baru tersebut dan alasannya, begitu juga jika ada penambahan biaya untuk klien. Dengan demikian, klien mengetahui apa yang sedang Anda kerjakan dan tidak membuat mereka khawatir karena Anda melakukan pekerjaan sesuai keinginan mereka.
5. Menentukan batasan
Terakhir, tentukan batasan. Kami paham bahwa Anda harus membuat klien Anda merasa nyaman di sekitar Anda dan salah satunya dengan bersikap ramah. Tapi, terkadang kebaikan Anda bisa di salah artikan. Walau terdengar negatif, namun ini sering terjadi. Beberapa klien akan mencoba tawar-menawar sebanyak mungkin. Sebelum itu terjadi pada Anda, beritahu klien Anda sejak awal bahwa Anda memiliki kebijakan yang harus diikuti. Seperti ketentuan diskon, pembatalan dan kebijakan refund harus diinformasikan terlebih dahulu dan harus dipatuhi.
Pada dasarnya, menghadapi ekspektasi klien bukanlah tugas yang sulit. Yang penting adalah para calon klien tidak kecewa terhadap produk atau layanan yang sesuai dengan harapan mereka. Kami harap tip-tip ini akan membantu Anda dan jika berhasil, Anda dapat menjalin hubungan baik dengan para klien.
Apakah Anda mempunyai tip dan trik tentang bagaimana untuk menghadapi ekspektasi klien? Ceritakan pengalaman Anda di bawah ini!
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]