7 Kesalahan di Media Sosial yang Kerap Dilakukan oleh Vendor Pernikahan
[[ 1534125600 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 4,249 kunjunganMedia sosial adalah salah satu tempat utama bagi para calon pengantin modern untuk menemukan inspirasi dan vendor pernikahan. Media sosial adalah platform yang efektif untuk menjangkau klien potensial, namun umumnya klien tidak akan menghabiskan banyak waktu menelusuri laman media social saat mencari inspirasi. Calon klien akan mencari vendor yang dapat langsung memberi kesan pertama yang sesuai dengan keinginan mereka. Untuk itu, kita tidak boleh salah strategi dalam memasarkan diri di media sosial. Inilah beberapa kesalahan umum yang harus Anda hindari!
1. Terlalu banyak iklan
Kuncinya adalah berlaku sewajarnya di dunia nyata. Jika di kehidupan nyata membombardir klien dengan iklan adalah hal yang menyebalkan dan tidak disukai, maka sama halnya dengan media sosial. Begitu klien menemukan terlalu banyak iklan di laman Anda, mereka akan mencari vendor lain yang lebih menunjukkan hasil kerja, estetika, company culture dan gaya mereka. Dengan kata lain, bayangkan akun media sosial Anda sebagai seseorang yang berkepribadian menarik, tidak hanya alat pemasaran. Jadi, ingatlah untuk tidak memenuhi akun Instagram Anda dengan berbagai screenshot testimoni dan iklan!
2. Berkomunikasi seperti bisnis atau produk, bukan orang atau tim
Calon pengantin ingin merasa nyaman dengan vendor mereka, ini hanya akan terjadi jika Anda berbicara selayaknya orang biasa atau teman, bukan sekadar brand bisnis. Artinya, Anda harus menunjukkan ketulusan dalam membantu sang calon pengantin mewujudkan pernikahan impiannya. Dengan begini, mereka akan nyaman bekerja dengan Anda, walaupun Anda baru saling mengenal.
3. Gambar yang berantakan
Gambar-gambar dengan gaya pemotretan yang berbeda dan filter yang tidak senada dengan foto-foto lain akan membuat Anda terlihat tidak memiliki selera estetis. Pengantin mencari vendor yang dapat mewujudkan pernikahan yang indah, maka mereka tidak akan memilih vendor yang memiliki selera visual yang buruk. Luangkan waktu untuk memilih foto-foto, pastikan foto-foto Anda akan disukai oleh para pengantin, mewakili jasa atau produk yang Anda tawarkan, dan cocok dengan keseluruhan laman Anda.
4. Gaya caption yang tidak sesuai
Setelah para calon pengantin tertarik untuk melihat foto Anda, mereka juga akan membaca caption yang Anda tulis. Caption adalah cara untuk menggambarkan dan mewakili cara bicara Anda di dunia nyata. Oleh karena itu, gunakan kata-kata yang tepat dan pertahankan gaya komunikasi brand Anda. Jika brand Anda elegan atau kekinian, maka pastikan nada bicara Anda lewat caption yang tertulis sesuai dengan hal itu.
5.Tidak memperhatikan tampilan ponsel
Sebagian besar bisnis banyak menggunakan komputer, namun berbeda halnya dengan para calon pengantin. Kebanyakan dari mereka melihat akun media sosial Anda menggunakan telepon genggam. Maka, pastikan tampilan laman Anda tetap terlihat bagus di ponsel. Pada layar sempit, Anda harus terlihat sederhana namun tetap menarik.
6. Jarang mengunggah konten yang bagus
Jika Anda telah berhasil menangani sebuah proyek pernikahan dan memiliki foto-foto bagus dari acara tersebut, jangan sampai post Anda hanya dilihat sekali! Pekerjaan ini tidak cukup dilihat hanya oleh pengikut Anda yang sedang online atau hanya oleh orang-orang yang telah mengikuti akun Anda. Para pengikut baru juga harus melihat foto-foto itu, maka bagikan lagi post tersebut setelah beberapa waktu.
7.Ekspektasi tidak realistis
Memang banyak orang yang menjadi terkenal secara instan karena media sosial. Namun, tidak semua orang begitu. Jadi jangan mengharapkan banyak klien hanya dari media sosial Anda. Jangan pula terlalu terobsesi dengan jumlah pengikut pada akun Anda, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan bisnis Anda.
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]