Sumber Bisnis untuk Wedding Entrepreneur

Bridestory Platform Insider : Features & Reports

Bridestory Mempersembahkan Prediksi Tren Pernikahan 2020 & Rangkuman Data Pernikahan 2019

[[ 1579226400 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 4,457 kunjungan


Bridestory memaparkan prediksi tren pernikahan 2020: Reflections of the Sea, serta ikhtisar data pernikahan tahun 2019 yang bisa Anda manfaatkan sebagai referensi bisnis untuk satu tahun ke depan.

Prediksi Tren Pernikahan 2020

Bridestory memperkenalkan tema Reflections of the Sea sebagai tren pernikahan 2020. Warna lautan dan inspirasi biota-biota bawah laut, seperti biru, hijau zamrud, ungu, dan juga hologram diprediksi akan menjadi favorit para pengantin di tahun ini. Selain karena rona-rona tersebut semakin banyak diminati, Pantone pun juga menunjuk warna Classic Blue sebagai Color of the Year. Di samping warna, material transparan seperti kain dan akrilik, juga permainan cahaya, serta bayangan yang modern dan juga unik diramalkan akan banyak memikat visual para pasangan yang akan mengikat janji di tahun 2020.

Tema Reflections of the Sea bisa diaplikasikan dalam konsep pernikahan apa pun, baik tradisional maupun modern. Bagi pengantin yang menyukai gaya bohemian atau etnik, tema ini bisa dipadukan dengan earthy tones dari material seperti kayu. Sedangkan untuk pernikahan yang mengusung gaya modern, penggunaan akrilik, hologram, dan warna pop, seperti biru, hijau, atau ungu akan menambahkan aksen menarik yang elegan.

Untuk lebih jelasnya, berikut kami jabarkan aplikasi tema tren Reflection of the Sea setiap detailnya.

Dekorasi


Dalam koridor modern, Kala Weddings mengaplikasi PVC transparan berpadu dengan beberapa latar dalam rona hologram, dan penggunaan kain voil sebagai pilihan flooring untuk modifikasi yang sarat akan modernitas, namun tanpa meninggalkan bingkai glamor yang dibutuhkan pada sebuah selebrasi. Kala juga menyisipkan tren warna Pantone yang akan diusung selama setahun ke depan, yaitu Classic Blue, melalui opsi bunga yang dihadirkan pada aransemen meja makan, seperti amaranthus biru, asparagus biru, scabiosa scoop, hydrangea, serta eryngium.


Amarillis Decor menampilkan implementasi tradisional dengan latar pelaminan dalam impresi iridescent. Gradasi rona biru menjadi preferensi warna yang mengunci keseluruhan dekor. Sementara untuk table setting, Amarillis mengaplikasikan sejumlah bunga lokal, mulai dari anggrek, anthurium, hingga kreasi melati untuk merangkum skema perayaan tradisional dalam level yang berbeda.

Bunga



Centerpiece menawan di meja makan pada konsep seated wedding dikreasikan oleh Oltjikko dalam moodboard Reflections of the Sea. Unsur pita dan vas kristal biru menyiratkan sebuah perayaan yang bingar, namun tetap berkelas. Di sisi lain, Flore Bastille mengangkat bunga nusantara anggrek sebagai focal point dari buket pengantin maupun elemen dekoratif venue dengan sentuhan kain organza yang holografik.

Kue Pernikahan



Aplikasi kue pernikahan dalam payung tema Reflections of the Sea sangat mungkin diwujudkan dalam palet putih nan minimalis maupun warna-warna berkarakter, seperti kreasi Cakeology yang berornamen abstrak maupun gubahan dari Sweetsalt yang menggunakan gradasi palet biru yang berkarakter.

Busana dan Riasan


Mengacu pada tema Reflections of the Sea, Hian Tjen menerapkan aplikasi busana yang minimalis, namun dengan aksentuasi lipit seolah mewujudkan tampilan salah satu ekosistem laut yang cantik. Gaya riasan natural glow diaplikasikan oleh Vanny Adelina (VA Makeup Artist) dengan penataan rambut sleek updo.


Untuk pernikahan tradisional, painted organza yang flowy dan transparan bisa menjadi referensi busana pengantin adat dari kreasi Svarna by Ikat Indonesia Didiet Maulana yang menggunakan inspirasi baju bodo. Perias GAL Makeup dan penata rambut Maulana Latief berkolaborasi dalam menciptakan tampilan wajah yang berkarakter, namun tetap anggun.


Jika klien Anda mendambakan konsep pernikahan yang kontemporer namun tetap mengedepankan sisi nusantara, kreasi Tangan Prive bisa menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Siluet kebaya dengan pola dekonstruktif, dibalut tenun putih, seolah menjadi gagasan modern nan eksentrik, tanpa meninggalkan unsur etnik yang apik. Duo GAL Makeup dan Maulana Latief kembali menyempurnakan penampilan pengantin ini. Aksesori dari Rinaldy Yunardi, Aksesoris dari Rinaldy Yunardi, sebuah hairpiece dari kristal swarovski, menjadi pelengkap spesial yang tiada duanya.

Undangan & Suvenir



Warna abu-abu adalah salah satu palet dalam moodboard Reflections of the Sea. Aplikasi ini diterapkan secara artistik oleh The Distillery, lengkap dengan tulisan berefek hologram. Di lain hal, desain undangan dari Papeworks setia dengan warna-warna laut dengan berbagai elemen reflektif, seperti PVC transparan dan coral acrylic mirror.



Untuk suvenir, FOI Gifts memberikan dua contoh representasi tema tren 2020 dengan begitu apik, yaitu agate coaster yang terinspirasi oleh batu alam agate dan sebuah teh kemasan berisi daun blue pea dalam kotak akrilik. Di samping itu, lilin aromatik juga bisa menjadi opsi suvenir yang istimewa, seperti Kaminari yang membuat lilin-lilin bernuansa warna biru pastel, lavender, dan merah muda yang translucent dan dihiasi tumbuhan-tumbuhan kering.

Rangkuman Data Pernikahan 2019

Berikutnya mari kita simak bagaimana para pasangan di Indonesia menginvestasikan waktu, energi, dan dana mereka untuk mewujudkan pernikahan impian melalui Rangkuman Industri Pernikahan 2019.



Bridestory telah mengumpulkan data dari 180 ribu responden yang berasal dari seluruh Indonesia. Responden kami terdiri dari 83% perempuan dan 17% laki-laki dan mereka yang telah melangsungkan pernikahan di Jabodetabek, Surabaya, Bali, dan beberapa kota lainnya.


Kebanyakan dari pasangan ini membutuhkan waktu persiapan pernikahan lebih dari 1 tahun. Namun, tidak jarang juga yang merencanakannya dalam durasi waktu 9 hingga 12 bulan.


Saat mencari referensi vendor pernikahan, responden kami lebih banyak meminta rekomendasi dari teman dan keluarga. Selain itu, mereka juga melihat opsi vendor dari platform Bridestory, media sosial, serta menghadiri pameran pernikahan.


Ilustrasi di atas adalah timeline persiapan pernikahan yang banyak diterapkan oleh responden kami. Vendor perencana pernikahan, venue, katering, serta tata rias dan rambut adalah prioritas pertama. Pasangan-pasangan ini telah menghubungi mereka sejak 10 hingga 12 bulan sebelum Hari-H. Kemudian, lima hingga delapan bulan sebelum acara digelar, responden kami mulai mengontak vendor fotografi dan videografi, dekorasi dan pencahayaan, serta gaun dan sepatu pengantin.


38,9% dari responden kami mengungkapkan jika mereka membiayai pernikahan mereka sendiri. Sementara itu, pernikahan yang dananya dibiayai oleh pengantin pria adalah sebesar 23,2%. Namun, orang tua mempelai perempuan pun masih memegang peran besar dalam membantu pembiayaan pernikahan.


Rata-rata pengantin di Indonesia mengundang 100 hingga 500 tamu. Namun, tidak jarang juga pasangan-pasangan ini melangsungkan pernikahan dengan kapasitas 500 hingga 1.000 tamu.


Sebanyak 31,7% responden menghabiskan dana moderat, yaitu Rp 500.000,- per tamu, sedangkan dana Rp 250.000,- per tamu juga menjadi alokasi yang cukup banyak dipraktekkan oleh para responden kami.


Tabel di atas adalah gambaran dana yang harus dikeluarkan berdasarkan jumlah tamu untuk jenis pernikahan ekonomis, menengah, premium, hingga mewah. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengundang 300 tamu dengan budget Rp 500.000,- per tamu, maka total biaya yang harus Anda keluarkan adalah Rp 150.000.000,-.


Agar calon pengantin bisa mendapat bayangan bagaimana alokasi dana pernikahan yang tepat, berikut perencanaan yang kami sarankan. 40% dari total anggaran Anda sebaiknya diprioritaskan untuk venue dan katering, kemudian 15%-nya untuk dekorasi. Di prioritas ketiga, Anda bisa mengalokasikan 10% dana Anda untuk vendor fotografi dan videografi.

Ikuti Percakapan
BACA [[blogCommentsCtrl.commentsMeta.total]] Komentar
[[ comment.createdAt | amDateFormat: 'll | HH:mm']]

[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]

[[ comment.content | extractEmoji ]]