Fotografer, Berikut Cara Membantu Klien yang Grogi saat Pemotretan Prewedding
[[ 1567476000 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 3,084 kunjunganTidak hanya hari pernikahan, namun momen pemotretan album pra-pernikahan juga bisa menimbulkan kegelisahan pada klien sejak dari perencanaan hingga ketika Hari-H. Pada umumnya, mereka khawatir kesulitan berpose di depan kamera. Peran vendor yang terlibat, seperti fotografer, pengarah gaya, serta perias wajah dan penata rambut, dalam menenangkan klien mereka sangat dibutuhkan. Christina Holmes, Editor Senior Bridestory yang pernah mengalami sendiri perasaan gelisah tersebut sekaligus juga berpengalaman menangani penataan gaya beberapa foto prewedding pasangan lain, berbagi tips bagaimana meminimalisir kekawatiran klien Anda. Selain itu, fotografer Daniel Liben juga memberi masukan agar sesi pembuatan album prewedding tidak terasa menakutkan bagi calon pengantin.
Sebelum pemotretan
1. Setelah mempelajari keinginan klien, kirimkan mereka referensi visual atau mood board agar mereka bisa mendapat gambarannya. Jika klien secara jujur mengatakan bila mereka cenderung grogi di depan kamera, sertakan juga beberapa referensi pose-pose yang bisa mereka tiru saat pemotretan.
2. Cari lokasi yang memiliki sisi historis bagi kedua calon pengantin supaya mereka bisa merasa terkoneksi dengan suasana sekitar sehingga hasil foto pun lebih personal.
3. Sarankan pakaian yang nyaman, terutama jika lokasinya di luar ruangan. Jika konsepnya menggunakan setelan formal yang agak berat, baiknya juga dipadukan dengan busana santai agar klien tidak cepat kelelahan.
4. Rekomendasikan kepada klien untuk mencoba pakaian 5 – 7 hari sebelum momen pengambilan gambar agar jika ada masalah teknis, bisa segera diperbaiki atau dicari solusinya.
5. Ingatkan untuk tidur yang cukup. Pastikan klien menyisihkan waktu istirahat yang cukup minimal satu hari sebelumnya, dan tidak melewatkan asupan gizi dan air yang sesuai.
Pada saat pemotretan
1. Datang lebih awal dari jam yang sudah dijanjikan agar Anda bisa mempersiapkan segala peralatan dengan baik dan untuk menjaga mood klien tetap positif.
2. Pasang musik, terutama yang bergenre romantis dan yang dapat menciptakan suasana santai. Terutama untuk pose-pose berjalan atau menari, alunan nada bisa membantu pasangan klien mengikuti irama untuk melakukan beberapa gerakan.
3. Jangan lupa untuk selalu mengajak bercakap atau bercanda. Penata rias dan rambut juga bisa membantu mengurangi ketegangan para calon pengantin sebelum pemotretan dimulai dengan mengajak mereka mengobrol saat didandani.
4. Bagi fotografer dan pengarah gaya, jangan berhenti memberi kata-kata menyemangati, terutama ketika kedua calon pengantin mulai terlihat kelelahan. Ekspresikan pujian ketika pasangan klien berhasil menampilkan pose yang terbaik.
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]