Bagaimana Cara Menangani Penolakan Klien?
[[ 1617674400 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 18k kunjungan"Maaf, saya memutuskan untuk memakai vendor lain. Terima kasih."
Anda telah berusaha, menunggu, dan sekarang ditolak. Pernyataan di atas mungkin terdengar familiar bagi vendor pernikahan yang sedang menantikan klien baru. Sekarang, apa yang harus Anda lakukan setelah ditolak oleh klien?
Pertama, Anda perlu mengetahui 2 jenis kata 'tidak': satu yang menyiratkan "oke, coba yakinkan saya lagi" dan satu lagi yang berarti "maaf, Anda bukan orangnya". Amati situasinya dan gunakan penilaian Anda dengan baik untuk menentukan jenis penolakan yang baru saja ditunjukkan oleh klien potensial kepada Anda. Mari telusuri perbedaan antara kedua kata 'tidak' dan bagaimana cara menindaklanjutinya.
"Tidak, ini belum seperti yang saya bayangkan."
Terkadang, Anda tahu bahwa klien potensial Anda masih tertarik dengan layanan Anda, namun mereka tetap mengatakan 'tidak'. Ini sebagian besar karena mereka ingin Anda meyakinkan mereka lagi. Terkadang yang mereka inginkan bisa berupa harga yang lebih rendah, tawaran yang lebih banyak, atau ketelitian Anda terhadap detail-detail kecil (ya, itu sama pentingnya!). Jadi, tunjukkan sesuatu yang lebih memuaskan daripada yang Anda tawarkan di kali pertama dan pastikan Anda bisa memenangkannya di 'kesempatan kedua' ini.
- Tanyakan mengapa
Mungkin mereka tidak setuju dengan beberapa desain yang Anda usulkan, jadi inilah saatnya Anda membuat beberapa daftar pertanyaan detail untuk mengonfirmasi preferensi mereka. Jika menurut Anda menelepon mereka akan membuat Anda terlihat memaksa, kirimkan e-mail untuk meminta umpan balik dan tawarkan untuk mengatur janji temu di lain waktu sehingga Anda dapat segera mencatat semua perubahan pada proposal asli. Jangan lupa untuk memperbaiki proposal Anda persis seperti yang mereka inginkan dan biarkan mereka melihatnya lagi. Buat klien merasa yakin sebagai pembuat keputusan mutlak, di samping Anda juga harus bisa menjelaskan dengan baik tentang bisnis Anda dan kelebihannya.
- Sediakan alternatif yang terjangkau
Ternyata, masalahnya ada pada harga. Ya, ketika masalah harga menjadi perhatian, kita tahu mungkin sulit untuk memberikan layanan yang sama dengan harga diskon. Sebagai contoh, membuat kue pengantin tingkat empat tentunya lebih rumit dari yang tingkat tiga. Namun, cobalah menghadirkan alternatif yang terjangkau, seperti desain kue yang tidak terlalu kompleks atau rasa yang lebih simpel jika klien potensial Anda bersikeras untuk mempertahankan preferensi mereka. Tetaplah fleksibel dan jangan tarik-menarik karena Anda mencoba meyakinkan mereka kembali!
"Tidak, saya tidak tertarik dengan produk/jasa Anda."
Mendengar kata 'tidak' bisa jadi mengerikan, namun ada kalanya lebih baik berhenti sampai di sana. Alih-alih memikirkannya, cobalah renungkan situasi untuk menemukan penyebab penolakan mereka. Apakah mereka termasuk klien ideal Anda? Apakah tim Anda membuat mereka merasa nyaman? Apakah Anda memiliki strategi bisnis yang tepat?
- Mungkin tidak ditakdirkan
Barangkali mereka tidak serius sejak awal, atau mungkin mereka sama sekali tidak cocok dengan bisnis Anda. Terlepas dari itu, lakukan pembuatan profil klien secara cepat dengan mengajukan dua pertanyaan:
1. Apakah mereka sesuai dengan profil klien ideal Anda?
2. Apakah anggaran, permintaan, dan jadwal mereka sesuai dengan Anda?
Jangan pernah memaksakan diri untuk menerima klien yang tidak akan Anda nikmati. Lagi pula, ketika Anda senang melakukan pekerjaan Anda, klien Anda juga akan merasa senang.
- Persiapkan tim Anda
Sebuah bisnis hanya akan berjalan dengan baik apabila ditangani oleh tim yang kredibel. Ketika tim Anda memiliki semangat dan dorongan yang sama dengan Anda, hal itu akan membuat calon klien merasa nyaman saat menyerahkan pernikahan mereka di tangan Anda.
- Ubah strategi bisnis Anda
Mungkin saja Anda menjalankan bisnis dengan strategi yang salah. Tinjau kembali bagaimana cara Anda memasarkan bisnis (pikirkan tentang keahlian Anda, spesialisasi, upaya pemasaran, serta kalkulasi harga, dan pastikan Anda menargetkan kelompok orang yang tepat untuk layanan Anda. Jangan serakah atau terlalu menebar janji karena klien akan dengan mudah menyadarinya dan Anda akhirnya sering menerima penolakan.
Tips menghadapi penolakan klien
Masalahnya, penolakan adalah hal yang tidak bisa dihindarkan. Hal ini sudah bisa diprediksi dalam dunia bisnis, mengingat rata-rata klien bisa menolak proposal atau ide hingga empat kali sebelum mereka setuju. Anda akan merasa kecewa, tetapi selalu ada cara untuk mengatasinya. Perhatikan tips berikut ini dalam menangani penolakan klien:
- Jangan abaikan penolakan. Ya, Anda akan merasa kecewa, namun tidak masalah untuk merasa seperti ini. Luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang salah.
- Jangan tersinggung. Jangan dimasukkan ke dalam hati! Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Ingatlah bahwa selalu ada orang lain yang bisa diajak bekerja sama dan jangan berhenti untuk terus meningkatkan kualitas.
- Jangan khawatir! Jangan melihat penolakan sebagai kekurangan, anggap itu sebagai pelajaran untuk perbaikan saat menghadapi prospek masa depan.
- Cari ide-ide baru. Jika yang Anda usulkan bukanlah yang dicari klien, temukan lebih banyak inspirasi untuk mengikuti tren. Tren sering berubah, jadi terus temukan lebih banyak ide.
- Tekun. Jangan menyerah pada kegagalan, teruslah belajar dan Anda akan menguasainya. Ketekunan adalah kuncinya.
Apakah Anda pernah ditolak oleh klien? Kami mengerti hal ini bisa membuat Anda putus asa karena penolakan membawa efek negatif pada pikiran dan kinerja. Namun, tetaplah optimis agar Anda dapat mengatasinya!
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]