Jangan Percaya 5 Mitos Ini Jika Anda Ingin Menjadi Florist!
[[ 1722819600 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 2,574 kunjunganSebenarnya mitos selalu diawali dengan miskonsepsi. Dan sering kali miskonsepsi muncul ketika Anda hendak memantapkan diri untuk terjun pada satu bisnis tertentu. Ini hal yang wajar karena setiap bisnis memiliki karakteristik tantangannya tersendiri.
Kalau bicara tentang bekerja atau memulai bisnis florist, maka miskonsepsi yang sering kali muncul adalah butuh tempat yang besar untuk menyimpan bahan baku yang ada bunga, butuh modal besar, serta wajib mengikuti beragam pelatihan merangkai bunga. Jangan langsung mengurungkan niat. Bridestory akan mengupas seluruh mitos yang sering kali membuat florist gagal mewujudkan mimpinya sebagai floral stylist atau wedding floral designer.
Mitos 1 : Jadi florist harus punya ruang kerja yang luas.
Sebagai florist maka Anda harus menyediakan bunga segar yang siap dirangkai atau sudah dirangkai. Dan bicara soal merangkai bunga maka seringkali diidentikan dengan space yang luas agar proses merangkainya bisa optimal.
Faktanya, Anda bisa merangkai bunga di garasi rumah! Karena sesungguhnya yang dibutuhkan adalah meja untuk merangkai bunga. Misalkan Anda mendapat tawaran merangkai bunga untuk pernikahan dengan kapasitas 100 tamu undangan, dibutuhkan sekitar 20 meter per segi rangkaian bunga. Ini kurang lebih sama dengan sekitar 1000 tangkai bunga. Dan untuk intimate wedding biasanya kapasitas tamu lebih sedikit, artinya total tangkai bunga yang dibutuhkan bisa kurang dari 1000 tangkai.
Mitos 2 : Semakin jauh dari pasar bunga maka bahan baku susah didapat.
Banyak yang berpikir kalau mau jadi florist maka tempat tinggal sebaiknya dekat dengan pasar bunga, agar lebih ekonomis.
Faktanya, persepsi tersebut sangat tidak relate dengan era digital seperti sekarang. Anda bisa mencari distributor bahan baku bunga dan tanaman hias secara daring. Bahkan bunga dari luar kota dan luar negeri pun bisa didatangkan ke rumah Anda hanya dengan memesannya secara daring.
Mitos 3 : Jadi florist butuh modal awal yang besar.
Karena bunga dikenal sebagai komoditi yang mahal, maka melakukan bisnis ini sama dengan membutuhkan modal awal yang besar.
Faktanya, jika Anda membeli bahan baku secara grosir maka modal awal yang dibutuhkan bisa sangat ditekan. Yang juga menyenangkan dari membeli system grosir adalah biasanya mereka menyediakan varietas bunga yang sering dipakai untuk mendekorasi wedding. Artinya untuk proyek awal, jangan ragu untuk menggunakan bunga-bunga yang jamak selama Anda bisa merangkainya sesuai keinginan klien maka misi terselesaikan.
Mitos 4 : Florist harus paham betul tentang segala jenis bunga agar klien percaya dengan kredibilitas Anda.
Banyak orang meyakini seorang florist adalah orang yang paham betul semua jenis bunga dan tanaman hias. Benarkah demikian?
Faktanya, tidak semua florist hafal nama serta varietas dari bunga atau tanaman yang sering dipakai untuk dekorasi. Dan lagi-lagi berterimakasihlah pada teknologi, karena sekarang ada banyak aplikasi yang menginformasikan tentang beragam bunga serta tanaman hias. Tidak hanya nama dan jenisnya, tapi juga informasi tentang kapan musim bunga, aromanya seperti apa, dan fotonya. Pelajari seluruh informasi yang diberikan, dengan begitu Anda sudah membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang bunga serta tanaman hias.
Mitos 5 : Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa paham betul tentang seni merangkai bunga.
Merangkai bunga butuh bakat. Kalau tidak punya bakat tapi menjadi florist maka butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa menguasai kemampuan tersebut.
Faktanya, merangkai bunga adalah sebuah seni dan seni seringkali bertalian dengan kreativitas. Artinya Anda perlu melatih kreativitas agar selalu punya ide untuk menggabungkan bunga yang beragam menjadi rangkaian yang indah. Orang yang memiliki bakat jika tidak “mengasah" terus kreativitasnya tetap tidak bisa bersaing dengan florist lainnya. Rajin mengikuti workshop serta menambah referensi tentang teknik merangkai bunga, akan membuat Anda bisa bertahan di industri pernikahan sebagai seorang florist.
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]