Sumber Bisnis untuk Wedding Entrepreneur

Kiat Bisnis : Relasi dengan Klien

Wajah Baru Industri Pernikahan Menghadapi New Normal

[[ 1592445600 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 4,372 kunjungan


Foto oleh Amorphoto

Dengan terus diperbaharuinya kebijakan-kebijakan penanggulangan pandemi virus COVID-19 dari pemerintah, vendor pernikahan juga harus terus bisa menyesuaikan. Tidak hanya untuk mempertahankan kredibilitas di hadapan klien, tapi juga untuk menjaga keselamatan dan keamanan tim serta keberlangsungan bisnis Anda secara menyeluruh.

Setelah beberapa kota besar memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama beberapa bulan terakhir, para pelaku industri pernikahan terus mengobservasi bagaimana kebijakan-kebijakan penanggulangan pandemi virus COVID-19 akan memengaruhi pelaksanaan pernikahan di Indonesia. Berikut protokol-protokol baru yang direkomendasikan ketika vendors terlibat dalam sebuah proyek pernikahan.

Berdasarkan Surat Edaran dari Kementrian Agama tentang Pelayanan Nikah Menuju Masyarakat Produktif Aman Covid, berikut beberapa peraturan baru yang harus diperhatikan soal pelayanan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA):

1. Jadwal pernikahan mengikuti jadwal yang sudah disiapkan oleh KUA
2. Selain melalui simkah.kemenag.go.id, pendaftaran juga bisa dilakukan melalui e-mail, telepon, atau datang langsung ke KUA Kecamatan.
3. Pelaksanaan akad nikah di KUA maupun di rumah hanya boleh dihadiri maksimal 10 orang. Untuk pelaksanaan di masjid atau gedung pernikahan, jumlah yang hadir adalah 20% dari kapasitas ruangan dan maksimal 30 orang.

Spesifik kategori vendor tertentu, ada beberapa hal yang wajib diketahui ketika terlibat dalam new normal wedding klien. Berikut rangkuman dari beberapa rekomendasi yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Indonesian Wedding Association Alliance, dan Hilda by Bridestory.

Perencana Pernikahan/Wedding Organizer
1. Menyarankan klien untuk mempertimbangkan pagelaran secara outdoor dibandingkan di dalam gedung agar ventilasi udara tetap sehat.
3. Menyarankan klien untuk mempertimbangkan pengunduran acara resepsi, yang umumnya akan mengundang kerumunan massal lebih banyak, sampai status pandemi dicabut.
4. Menginformasikan kepada klien tentang anggaran tambahan untuk protokol kebersihan, seperti masker untuk para tamu dan thermometer gun.
5. Memastikan semua staf dalam keadaan sehat dan membawa 2-3 baju ganti di Hari H.
6. Memastikan semua staf selalu mencuci tangan, menggunakan masker, dan mengurangi sentuhan.
7. Mengecek suhu badan setiap staf vendor yang ada di Hari H, serta para tamu yang datang. Untuk tamu, jika ada yang suhu tubuhnya melebihi 37,5°C, pihak WO sudah mempersiapkan ruangan khusus.
8. Menyemprotkan cairan disinfektan ke meja akad/pemberkatan sebelum dimulainya acara.
9. Membuat beberapa papan pengumuman tentang protokol kebersihan selama Hari H, termasuk tidak bersalaman dengan pengantin.
10. Mengorganisir reservasi tamu secara daring, buku tamu dengan barcode, maupun hadiah uang non-tunai.
11. Mengorganisir live streaming jika diminta oleh klien.
12. Memastikan tamu yang datang tidak melebihi 50% dari kapasitas venue atau gedung pernikahan.
13. Menyarankan MC dan vendor hiburan untuk membaca mic (pengeras suara) sendiri, serta selalu mengingatkan MC untuk mengumumkan protokol kebersihan selama acara berlangsung.

Venue/Gedung Pernikahan
1. Memberlakukan kapasitas 20% - 50%, atau mengurangi undangan dan membagi sesi.
2. Kapasitas harus memperhitungkan jaga jarak minimal 1 meter antartamu dan antarkaryawan dengan menyesuaikan jumlah undangan, layout, membagi acara menjadi beberapa sesi, maupun membuat sistem antrian.
3. Menawarkan layout dengan penempatan display makanan yang berjarak.
4. Untuk konsep seated wedding, memastikan jumlah tamu yang duduk empat sampai lima orang per meja, pengaturan jarak kursi minimal 1 meter, dan tidak berhadapan. Tidak menggunakan alat makan bersama-sama.
5. Membuat konsep labirin untuk jalur antrian dan memperbesar gangway serta area panggung/pelaminan.
6. Menyemprotkan cairan disinfektan secara rutin.
7. Mengosongkan ruangan H-1 untuk menyemprotkan kembali cairan disinfektan ke seluruh sudut.

Katering
1. Memberlakukan dua shift untuk pekerja di dapur.
2. Menyemprotkan cairan disinfektan ke kendaraan operasional dan dapur.
3. Tidak menyarankan konsep prasmanan. Sebagi opsi, bisa memberi pertimbangan dengan konsep seated wedding, pondokan maupun live cooking station, atau makanan kemasan untuk dibawa tamu pulang. Alat makan tidak digunakan secara bergantian.
4. Mengutamakan sajian hidangan hangat dan memberi penutup plastik tahan udara untuk menu yang disajikan secara dingin.
5. Menyarankan sajian minuman dalam kemasan.
6. Tidak menggunakan alat makan bersama-sama.

Dekorasi
1. Menyiapkan desain pelaminan yang cukup besar untuk mengakomodasi blocking foto berjarak.
2. Merancang acrylic booth sebagai meja registrasi atau menyiapkan konsep meja registrasi tanpa penerima tamu.
3. Memberi jarak 3 m di antara meja makan dan 1,5 m di antara pondokan.
4. Menata tempat duduk di meja makan dengan jarak minimal 1 m dan maksimal empat sampai lima orang per meja.
5. Menyiapkan alur wedding entrance dan lebar panggung musik yang lebih ekstensif dari biasanya, serta membuat konsep labirin untuk jalur antrian.
6. Menyemprotkan cairan disinfektan pada semua properti dekorasi.

Fotografi dan Videografi
1. Menyarankan konsep virtual photography jika klien menginginkan foto prewedding.
2. Menerapkan jarak minimal 1 m untuk blocking pengambilan gambar.
3. Memfokuskan pada beauty shot.
4. Meminimalisir pengambilan foto dengan telepon genggam tamu.
5. Membersihkan alat-alat dan menggunakan sarung tangan selama bertugas.

Perias dan Penata Rambut
1. Menggunakan disposable sponge dan brush (spons dan kuas sekali pakai).
2. Tidak disarankan langsung mengulas lipstik dari kemasannya.
3. Membatasi jumlah orang di ruang rias.

Undangan
1. Mengutamakan penyediaan undangan digital, desain reservasi dengan barcode, dan informasi untuk hadiah non-tunai pada undangan.
2. Menyertakan tisu berlakohol (alcohol wipes) jika klien tetap menginginkan undangan fisik.

Untuk memberikan Anda gambaran praktiknya di lapangan, simak berbagai pengalaman para vendors yang telah terlibat dalam proyek pernikahan di tengah pandemi di tautan ini.

Ikuti Percakapan
BACA [[blogCommentsCtrl.commentsMeta.total]] Komentar
[[ comment.createdAt | amDateFormat: 'll | HH:mm']]

[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]

[[ comment.content | extractEmoji ]]