“The Business Resource For Wedding Entrepreneurs”

Business Tips : Branding

5+ Tips Cara Foto Produk Untuk Meningkatkan Nilai Jual Produk Pernikahan Anda

[[ 1620180060 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 3,286 views

Untuk memotret sebuah produk sehingga gambar yang dihasilkan menarik dan cukup menjual, termasuk produk pernikahan, seperti undangan pernikahan, suvenir, hingga perhiasan dan aksesoris yang dipakai oleh calon pengantin, sangat lazim menggunakan fotografi still life, suatu gaya fotografi di mana suatu objek lebih terlihat 'hidup' sehingga objek tersebut dapat menyampaikan pesan kepada audiens.

Foto flat lay merupakan salah satu bagian atau genre dari fotografi still life ,di mana objek akan disusun pada permukaan datar dan kamera akan membidik produk dari angle atas secara lurus. Teknik pengambilan gambar yang sering dianggap sebagai pandangan mata burung ini sudah menjadi tren di kalangan amatir. Pastinya Anda pernah melihat, bahkan mungkin Anda sendiri pernah menggunakan teknik foto flat lay saat sebelum Anda menyantap makanan Anda di restoran. Foto flat lay sendiri digemari oleh banyak orang karena menghasilkan gambar yang rapi dan profesional, serta dapat memperlihatkan barang sehingga terlihat indah atau yang sering disebut aesthetically pleasing.

Tetapi untuk memotret sebuah produk tidak terbatas pada foto flat lay saja. Asalkan Anda melakukan lima tips berikut yang diberikan oleh Moko Wong, fotografer MokoandHolmes, produk Anda akan terlihat apik dan memiliki nilai jual yang lebih.

1. Cari inspirasi foto


Foto oleh Pixamore.

Jika Anda bingung saat menentukan ide yang bagus untuk pemotretan produk atau Anda tidak tahu komponen apa sajakah yang diperlukan untuk mendukung foto produk Anda agar hasil potret lebih maksimal, carilah inspirasi sebanyak-banyaknya dari internet atau berbagai platform media sosial seperti Instagram dan Pinterest. Semakin banyak foto inspirasi yang Anda temukan, maka semakin banyak ide yang muncul di kepala Anda.

2. Gunakan background yang bersih

Foto oleh Iris Photography.

Agar pandangan audiens tidak terganggu maupun teralihkan fokusnya dengan latar belakang yang ramai dan mencolok, sebaiknya Anda menggunakan background yang bersih dengan warna, motif, atau tekstur yang berbeda dari benda yang akan difoto. Misalnya, jika produk foto Anda memiliki motif kayu, maka hindarilah penggunaan latar belakang foto bermotif kayu.

3. Pencahayaan tepat

Foto oleh DERAI.

Cahaya adalah salah satu komponen yang paling krusial dalam memotret produk karena jika pencahayaan kurang, maka produk pun menjadi kurang terlihat jelas. Untuk itu, pastikan Anda menggunakan pencahayaan yang cukup. Anda dapat menggunakan peralataan pencahayaan profesional maupun pencahayaan natural, seperti cahaya matahari yang masuk melalui jendela rumah atau window lighting. Tetapi yang perlu digarisbawahi, Anda perlu menghindari penggunaan flash karena dapat membuat bayangan di foto sehingga terlihat tidak bersih.

4. Atur penataan barang dan komponen pendukung


Foto oleh Bare Odds

Tentunya Anda tidak ingin point of interest foto, dalam hal ini adalah produk Anda, menjadi hilang karena banyaknya komponen pendukung, bukan? Maka dari itu, letakan benda utama di atas latar terlebih dahulu, misalnya kartu undangan dan amplop, atau sepatu dan suvenir. Jika sudah menemukan posisi yang tepat untuk benda utama, tambahkan komponen pemanis di sekitar produk Anda untuk menyeimbangkan layout seperti pita, bunga, daun, atau kain. Ingat, jangan terlalu banyak menggunakan komponen pendukung karena nantinya akan mendistraksi tampilan produk yang ingin disajikan.

5. Pilih palet warna senada


Foto oleh Voir Pictures.

Pemilihan palet warna menjadi sangat penting untuk membangun mood yang ingin disajikan dari foto produk Anda. Untuk itu, cukup gunakan dua hingga tiga warna terutama untuk atribut foto agar semua komponennya dapat berkolaborasi dengan indah dan memiliki warna yang seimbang. Agar foto yang dihasilkan terlihat elegan dan berkelas, pilihlah warna yang lembut sehingga produk Anda lebih enak untuk dilihat dan menampilkan kesan anggun.

6. Cari angle yang tepat


Foto oleh Derai.

Tentukan bagaimana produk Anda ingin dilihat oleh audiens. Apakah Anda menginginkan agar logo atau nama bisnis Anda terlihat jelas? Atau, Anda ingin menampilkan tekstur dari produk Anda? Selain itu, sesuaikan keinginan Anda dengan bentuk produk yang ada. Misalnya, jika bentuk produk Anda agak pipih, usahakan tidak memotretnya dari atas karena bentuknya tidak dapat terlihat dengan jelas. Intinya, tunjukkan dimensi dari produk tersebut.


Pentingnya Sebuah Foto Produk

Dengan Anda menyajikan foto produk yang indah secara visual, maka Anda membuka peluang besar untuk menarik hati calon pembeli. Sebagai fotografer, Moko Wong menjelaskan bahwa foto produk dapat menjadi representasi awal dari produk atau jasa yang ditawarkan. Tak hanya itu, foto produk adalah identitas dari bisnis Anda. Klien dapat menilai kualitas dan menyelaraskan style produk Anda dengan apa yang mereka cari. Foto produk dengan visual yang bagus dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan klien kepada produk yang ditawarkan. "Misalnya, jika saya memosisikan diri sebagai pembeli yang ingin memesan suvenir pernikahan, saya akan lebih percaya pada penjual yang menyajikan visual yang bagus karena kalau dari penilaian saya, dengan visual yg bagus, mereka sudah memiliki usaha lebih dari awal," ujar Moko Wong.

Temukan inspirasi foto produk di bawah ini untuk referensi Anda.


Foto oleh Bare Odds.


Foto oleh Carol Kuntjoro, suvenir oleh FOI Gifts.

Foto oleh Alinea.


Suvenir bridesmaid oleh Kaminari.


Foto oleh Axioo.

Foto oleh Axioo.


Foto oleh Axioo.
.


Foto oleh ILUMINEN.


Foto oleh ILUMINEN.


Foto oleh ILUMINEN.


Foto oleh ILUMINEN.



Foto oleh Davy Linggar Photography.



Foto oleh DERAI.

Foto oleh DERAI.



Foto oleh Kana Story.


Foto oleh MORDEN.

Join The Conversation
Read [[blogCommentsCtrl.commentsMeta.total]] Comments
[[ comment.createdAt | amDateFormat: 'll | HH:mm']]

[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]

[[ comment.content | extractEmoji ]]