7 Tips Mempromosikan Wedding Venue di Media Sosial
[[ 1664769600 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 3,543 viewsMedia sosial tak hanya mengubah cara orang berinteraksi dengan sekelilingnya, tapi juga menemukan tempat pernikahan atau wedding venue impian. Di era sekarang, ketika calon mempelai sepakat menikah maka mereka akan "berselancar" di media sosial untuk membuat daftar wedding venue yang wajib untuk didatangi langsung. Ini mengapa strategi promosi di media sosial haruslah tepat sasaran. Dan semakin hari persaingannya semakin ketat, karena semua industri pada hari ini menggunakan media sosial sebagai alat promosinya.
Artinya konten-konten yang ditampilkan di media sosial Anda tidak hanya bercerita tentang apa saja yang wedding venue Anda tawarkan tapi juga harus terasa otentik. Karena pernikahan merupakan momen sekali seumur hidup, maka kebanyakan calon mempelai ingin membuat acara ini dikemas secara spesial termasuk memilih tempat yang berbeda. Lantas bagaimana menghasilkan konten promosi wedding venue yang efektif dan tepat sasaran pada media sosial? Berikut Bridestory bekali Anda dengan 7 tips suksesnya :
- Narasikan Wedding Venue Anda dalam Cerita Konten yang Otentik
Media sosial membuat promosi bukan sekadar menawarkan barang atau jasa yang dijual, melainkan harus mampu "bercerita" tentang brand yang ditampilkan. Artinya, konten-konten promosi di media sosial harus bisa seperti sedang bercerita hingga menciptakan interaksi yang mengikat antara brand dengan target pasar. Agar cerita tentang brand Anda menjadi efektif, maka sebaiknya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Mengapa calon mempelai harus memilih tempat Anda sebagai tempat pernikahan mereka? Apa yang membedakan tempat Anda dengan tempat pernikahan lainnya yang sejenis? Misalkan tempat pernikahan Anda memiliki balrom dengan nuansa klasik megah abad ke-19. Apapun yang menjadi keunikan tempat Anda adalah positioning atau nilai jual dari brand, maka ini yang harusnya terus dinarasikan. - Sesuaikan Gaya 'Bercerita' Konten Media Sosial dengan Karakteristik Target Market
Bayangkan setiap kali konten yang ditampilkan di media sosial seperti sedang bercerita langsung dengan "teman terdekat". Artinya Anda harus bisa menggambarkan demografi target market secara jelas. Misalnya jika tempat Anda lebih cocok untuk intimate wedding maka gambarkan karakteristik pasangan yang biasanya tertarik dengan konsep ini. Lalu sesuaikan gaya "bercerita" atau berpromosi Anda di media sosial dengan karakteristik mereka. Dengan begitu calon mempelai yang merasa terwakili dengan karakteristik tersebut langsung merasa klop dengan apa yang Anda tawarkan. Dengan begini konten Anda akan terasa otentik, bukan seperti iklan. - Buatlah Portofolio Profesional di Bridestory
Daftarkan venue Anda sebagai vendor di aplikasi Bridestory. Sebagai platform terbesar yang menghubungkan calon mempelai dengan para vendor, maka memasukkan tempat Anda sebagai wedding venue vendor di Bridestory adalah strategi yang tepat. Anda tidak hanya bisa menceritakan secara detail tentang venue serta paket wedding yang dimiliki, namun juga bisa menjadi semacam portfolio karena para klien yang pernah menggunakan tempat Anda bisa memasukkan ulasannya. Bonusnya, Anda bisa secara aktual memberikan informasi terkini tentang segala promosi serta service terbaru kepada calon klien yang potensial. Karena semuanya sudah "terkumpul" secara sistematis di halaman khusus venue Anda, maka calon klien tinggal mengoptimalkan semua fitur yang tersedia di dalamnya. - Buatlah Variasi Konten yang Menarik
Memang benar jasa yang Anda tawarkan adalah wedding venue atau tempat pernikahan, namun bukan berarti isi konten media sosial hanya tentang itu saja. Karena media sosial seperti sedang mendengarkan seseorang bercerita, maka konten yang ditampilkan haruslah variatif agar tidak terasa membosankan. Misalnya tampilkan konten tentang cerita di balik persiapan wedding atau behind the scenes, tentang dekorasi yang unik, sebelum venue didekorasi dan saat perhelatan pernikahan berlangsung. - Unggah Konten Terbaru Secara Reguler
Agar akun wedding venue Anda "terbaca" oleh algoritma platform media sosial yang digunakan, kuncinya adalah mengunggah konten secara reguler. Minimal di setiap akun media sosial yang Anda punya, unggahlah konten-konten baru sebanyak 5-7 kali dalam seminggu. Selain konsisten mengunggah konten terbaru, agar penyebarannya semakin luas, gunakan juga tagar-tagar yang sedang viral. Tapi pastikan tagar tersebut sesuai dengan image dan karakteristik target market brand. - Jangan Ragu untuk Memiliki Social Media Marketing Manager
Jika Anda merasa tidak mumpuni dalam membuat konten, membaca statistik serta mengikuti tren yang sedang ramai di media sosial maka jangan ragu untuk memiliki social media marketing manager. Karena social media sama seperti pemasaran lainnya, harus ada seseorang yang profesional serta fokus memikirkan strategi yang tepat untuk memenangkan pasar. Apalagi perkembangan media sosial sekarang sangatlah pesat, idealnya satu brand haruslah aktif di platform media sosial yang tengah marak digunakan masyarakat seperti Instagram, TikTok dan Facebook. Artinya dibutuhkan setidaknya 15-20 konten baru setiap minggunya. Maka keberadaan tim social media marketing menjadi esensial dalam strategi pemasaran di industri pernikahan. - Pilihlah Social Media Marketing Manager yang Kreatif dan Mengerti Analisa Data
Profesi social media manager bukanlah sekadar untuk orang yang tahu cara menulis caption atau keterangan konten yang bercerita, atau orang yang bisa mengedit foto serta video menjadi menarik saja. Tapi seorang social media manager sebaiknya juga bisa mengerti cara berinteraksi dengan target market secara tepat serta mengidentifikasi tren lalu mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan. Dalam bahasa sederhananya, seorang social media manager haruslah juga bisa menganalisa data. Adapun data yang harus dianalisa tidak hanya dari interaksi yang terjadi di media sosial tapi juga data perkembangan industri pernikahan. Dengan data-data inilah ia dapat menciptakan strategi pemasaran yang tepat sasaran serta menguntungkan.
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]