Panduan Menentukan Harga sebagai WO
[[ 1666670400 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 2,768 viewsSebagai pelaku bisnis wedding organizer (WO) pemula hal yang paling sering membuat bimbang adalah ketika menentukan harga. Karena baru memasuki bisnis ini ada ketakutan harga yang ditentukan terlalu tinggi di pasaran, tapi apakah pelaku bisnis pemula harus membanting harga agar memenangi kompetisi?
Pahami target market sebelum menentukan harga
Sebelum menentukan harga, Anda wajib memahami pasar kompetisi yang akan dihadapi. Maka langkah awalnya adalah identifikasikan klien yang Anda sasar. Lakukanlah riset yang mendalam tentang siapa target market Anda. Lalu amati juga bagaimana kompetitor menentukan harga serta memberikan potongan harga. Elemen apa saja yang dikenakan dan tidak dikenakan biaya. Semua data ini akan membantu Anda memberikan gambaran bagaimana bisnis WO ini "bekerja".
Karena bisnis yang Anda geluti menawarkan jasa berupa skil merencanakan, mendesain dan mengkreasikan sebuah event maka perlu diperhitungkan berapa lama durasi yang dibutuhkan untuk setiap tugas berhasil dikerjakan. Artinya setiap menit dan jam yang Anda habiskan untuk mewujudkan semua kerja kreatif itu harus dihargai dengan pantas. Di awal-awal menjalani bisnis sebagai WO bisa jadi tidak punya gambaran yang jelas akan durasi ini, maka buatlah jurnal tentang setiap pekerjaan yang Anda dan tim lakukan. Ini bisa membantu Anda nantinya mengkalkulasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu event pernikahan.
Mari berhitung untuk menentukan harga
Setelah mengetahui apa saja yang harus dipahami sebelum menentukan harga, maka waktunya kita berhitung. Idealnya WO memasukkan elemen-elemen ini ketika menentukan harga:
- Rinci setiap pekerjaan yang akan dilakukan.
Sering kali calon pengantin hanya melihat besarnya angka yang ditawarkan tanpa memahami beragam pekerjaan yang harus Anda lakukan sebagai WO. Misalkan Anda menentukan harga sebagai WO sebesar 20 juta Rupiah. Sebagian besar calon pengantin akan menginterpretasikannya dengan 20 juta Rupiah untuk satu hari, yaitu pada saat hari H. Tentu ini terasa harga yang berlebihan. Maka penting untuk menjabarkan apa saja yang akan Anda kerjakan sebagai WO, mulai dari membuat konsep, menghubungi para vendor, sampai mengatur pada hari H. Sebutkan saja dengan detail durasi yang dibutuhkan dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan, misalnya 5 jam untuk konsultasi konsep, 5 jam untuk menghubungi serta mengkonfirmasi para vendor, 3 jam untuk mengatur timeline pada hari H. Dengan begini klien akan melihat bahwa pekerjaan Anda sebagai WO tidak hanya saat event berlangsung. - Setiap menit punya nilai.
Kebanyakan pekerja kreatif seperti WO tidak menyadari bahwa apa yang dikerjakannya sama dengan pekerja profesional lainnya. Layaknya sebuah pekerja profesional maka setiap jam haruslah dihargai dengan layak. Maka setiap nominal harga yang Anda tentukan merefleksikan durasi atau waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap detail pekerjaan. Artinya jika klien mengambil waktu Anda di luar jam kerja, maka tidak ada salahnya untuk menghitungnya sebagai extra time. - Tentukan harga secara jujur dan terbuka kepada calon klien.
Setelah Anda menentukan target market yang disasar maka fokuslah. Jika ada calon klien yang menghampiri tapi bujet yang mereka punya tidak sesuai dengan harga yang sudah Anda tentukan, maka tak ada salahnya untuk tidak menerimanya. Bagaimana cara meresponnya? Biasanya calon klien akan mengontak Anda dan bertanya tentang harga. Lalu setelah mereka mengetahui harganya, mereka akan mencoba menawar. Anda harus memiliki batas minimum dari penawaran. Jika penawaran yang dilakukan calon klien berada di bawah batas minimum, maka responlah dengan memberikan detail perincian dari pekerjaan yang Anda lakukan serta nilainya secara rupiah. Dengan begini calon klien akan memahami dari awal apa saja yang akan mereka terima ketika mencapai kata sepakat. Plus ini juga akan menyeleksi klien secara profesional. - Harga yang Anda tentukan adalah nilai kapital secara profesional.
Di awal-awal berkecimpung di bisnis WO memang akan penuh tantangan. Di tahun pertama bisa jadi Anda tidak mengejar keuntungan karena fokusnya adalah menunjukkan eksistensi. Lalu di tahun kedua, saat mencoba menaikkan harga, Anda akan semakin merasa kalau persaingan sangat ketat karena fokus sudah beralih menjadi mendapatkan keuntungan. Di sinilah godaan untuk membandingkan harga dengan kompetitor mulai menyusup. Melihat banyak kompetitor yang sudah lebih lama berkecimpung di bisnis ini, muncullah perasaan takut tidak memenangkan pasar yang akhirnya Anda menurunkan harga. Padahal bisnis bisa berjalan jika mendapatkan untung. Dari untung yang didapat inilah bisa untuk membayar biaya operasional, gaji, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Ketika menentukan harga, yakinlah bahwa itu merupakan cara Anda menghargai setiap kerja profesional yang Anda dan tim keluarkan. Jangan langsung merasa insecure ketika melihat harga yang ditawarkan kompetitor. Selama Anda mengenali identitas dari target market dan menjaga kualitas pelayanan yang diberikan, maka klien bisa menerima harga yang Anda tetapkan.
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]