Tertarik Menjadi Wedding Stylist? Ini Tips untuk Memulainya!
[[ 1662447600 * 1000 | amDateFormat: 'll']] | 4,693 viewsBeberapa tahun belakangan peran wedding stylist semakin dianggap penting oleh para calon pengantin. Peran ini selain menciptakan peluang baru juga membuat persaingan di industri pernikahan semakin variatif. Apalagi ada juga persepsi di beberapa calon pengantin yang melihat peran wedding stylist lebih diperlukan ketimbang wedding planner. Untuk mengetahui apa bedanya antara wedding stylist dengan wedding planner dari sisi pelaku industri pernikahan, Anda bisa membacanya di sini.
Mengapa calon pengantin lebih merasa perlu wedding stylist?
Karakteristik calon pengantin sangat beragam. Beberapa diantaranya merasa tidak memerlukan wedding planner untuk mewujudkan impian pernikahannya. Mengapa? Ada beragam alasan, diantaranya adalah mereka memiliki keterbatasan secara dana dan mereka sangat terorganisir sehingga merasa mampu untuk mengurus semuanya sendirian.
Meski secara perencanaan calon pengantin bisa melakukannya namun ketika menyentuh pada area kreativitas dan estetika, tidak semua pengantin bisa mengartikulasikannya dengan baik. Maka disinilah peran wedding stylist dibutuhkan. Kehadiran seorang wedding stylist dalam sebuah perencanaan pernikahan adalah sebagai "perpanjangan rasa dan kreativitas untuk calon pengantin. Ibaratnya calon pengantin "meminjam" ide kreativitas, rasa serta kepekaan mengombinasikan warna warna dari seorang wedding stylist.
Jadi kemampuan atau skill apa saja yang harus dimiliki oleh seorang wedding stylist?
Meski area kerja seorang wedding stylist adalah kreativitas bukan berarti profesi ini hanya cocok untuk orang yang kreatif. Walaupun ada orang-orang yang dilahirkan dengan sense atau rasa kreativitas yang tinggi, tapi menjadi kreatif tetap bisa dilatih. Bagaimana melatihnya?
- Belajar tentang hal-hal baru yang berkaitan dengan desain, tujuannya untuk selalu memancing diri berpikir kreatif.
- Belajar tentang warna dengan segala degradasi dan kombinasinya.
- Belajar tentang membuat layout serta mewujudkannya dengan pemilihan material yang tepat.
- Mencatat setiap ide-ide yang muncul. Nantinya ini bisa dijadikan semacam inventaris style untuk ditawarkan kepada klien.
Ketika kemampuan untuk kreatif dan memiliki rasa terhadap estetika sudah dimiliki, bukan berarti seorang wedding stylist tidak membutuhkan skill tambahan. Apakah itu?
- Merancang ide serta menarasikannya dalam konsep yang mudah dipahami oleh klien.
- Perencanaan anggaran. Meski "ruang kerja" utamanya adalah kreativitas, bukan berarti seorang wedding stylist tidak perlu mengerti tentang perencanaan anggaran. Ini diperlukan agar Anda dapat mewujudkan pernikahan klien yang estetik tapi juga sesuai kebutuhan.
- Komunikasi. Ide kreatif tidak akan bisa dimengerti jika seorang wedding stylist tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Bonusnya kemampuan ini akan membantu Anda untuk bernegosiasi dengan klien.
- Kemampuan dokumentasi yang baik. Di era digital seperti sekarang, hampir setiap profesi dituntut untuk bisa mempromosikan diri melalui video. Karena itu, penting juga mempelajari pembuatan video dokumentasi serta mempublikasikannya melalui sosial media. Jadikanlah sosial media semacam "portofolio" digital Anda. Maka dokumentasi menjadi penting untuk menarik klien baru.
[[comment.account.data.accountable.data.businessName]] [[comment.account.data.accountable.data.fullName]]
[[ comment.content | extractEmoji ]]